Tazkirah Ramadhan

RAMAHDAH bulan yang banyak mengandung Hikmah didalamnya.Alangkah gembiranya hati mereka yang beriman dengan kedatangan bulan Ramadhan. Bukan sahaja telah diarahkan menunaikan Ibadah selama sebulan penuh dengan balasan pahala yang berlipat ganda,malah dibulan Ramadhan Allah telah menurunkan kitab suci al-Quranulkarim,yang menjadi petunjuk bagi seluruh manusia dan untuk membedakan yang benar dengan yang salah.

Puasa Ramadhan akan membersihkan rohani kita dengan menanamkan perasaan kesabaran, kasih sayang, pemurah, berkata benar, ikhlas, disiplin, terthindar dari sifat tamak dan rakus, percaya pada diri sendiri, dsb.

Meskipun makanan dan minuman itu halal, kita mengawal diri kita untuk tidak makan dan minum dari semenjak fajar hingga terbenamnya matahari,karena mematuhi perintah Allah.Walaupun isteri kita sendiri, kita tidak mencampurinya diketika masa berpuasa demi mematuhi perintah Allah s.w.t.

Ayat puasa itu dimulai dengan firman Allah:”Wahai orang-orang yang beriman” dan disudahi dengan:” Mudah-mudahan kamu menjadi orang yang bertaqwa.”Jadi jelaslah bagi kita puasa Ramadhan berdasarkan keimanan dan ketaqwaan.Untuk menjadi orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah kita diberi kesempatan selama sebulan Ramadhan,melatih diri kita,menahan hawa nafsu kita dari makan dan minum,mencampuri isteri,menahan diri dari perkataan dan perbuatan yang sia-sia,seperti berkata bohong, membuat fitnah dan tipu daya, merasa dengki dan khianat, memecah belah persatuan ummat, dan berbagai perbuatan jahat lainnya.Rasullah s.a.w.bersabda:

“Bukanlah puasa itu hanya sekedar menghentikan makan dan minum tetapi puasa itu ialah menghentikan omong-omong kosong dan kata-kata kotor.”
(H.R.Ibnu Khuzaimah)

Beruntunglah mereka yang dapat berpuasa selama bulan Ramadhan, karena puasa itu bukan sahaja dapat membersihkan Rohani manusia juga akan membersihkan Jasmani manusia itu sendiri, puasa sebagai alat penyembuh yang baik. Semua alat pada tubuh kita senantiasa digunakan, boleh dikatakan alat-alat itu tidak berehat selama 24 jam. Alhamdulillah dengan berpuasa kita dapat merehatkan alat pencernaan kita lebih kurang selama 12 jam setiap harinya. Oleh karena itu dengan berpuasa, organ dalam tubuh kita dapat bekerja dengan lebih teratur dan berkesan.

Perlu diingat ibadah puasa Ramadhan akan membawa faaedah bagi kesehatan
rohani dan jasmani kita bila ditunaikan mengikut panduan yang telah ditetapkan, jika tidak maka hasilnya tidaklah seberapa malah mungkin ibadah puasa kita sia-sia sahaja.

Allah berfirman yang maksudnya:

“Makan dan minumlah kamu dan janganlah berlebih-lebihan sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (s.al-A’raf:31)

Nabi s.a.w.juga bersabda:

“Kita ini adalah kaum yang makan bila lapar, dan makan tidak kenyang.”

Tubuh kita memerlukan makanan yang bergizi mengikut keperluan tubuh kita. Jika kita makan berlebih-lebihan sudah tentu ia akan membawa muzarat kepada kesehatan kita. Boleh menyebabkan badan menjadi gemuk, dengan mengakibatkan kepada sakit jantung, darah tinggi, penyakit kencing manis, dan berbagai penyakit lainnya. Oleh itu makanlah secara sederhana, terutama sekali ketika berbuka, mudah-mudahan Puasa dibulan Ramadhan akan membawa kesehatan bagi rohani dan jasmani kita. Insy Allah kita akan bertemu kembali.

Allah berfirman yang maksudnya: “Pada bulan Ramadhan diturunkan al-Quran
pimpinan untuk manusia dan penjelasan keterangan dari pimpinan kebenaran
itu, dan yang memisahkan antara kebenaran dan kebathilan. Barangsiapa menyaksikan (bulan) Ramadhan, hendaklah ia mengerjakan puasa.

(s.al-Baqarah:185)

Firman Allah S.W.T:

“ Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan ke atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan ke atas umat-umat yang sebelum kamu, semoga kamu menjadi orang-orang yang bertaqwa. “ – (Surah Al-Baqarah: 183)

Hadis Rasulullah s.a.w: Ditegaskan oleh Rasulullah s.a.w melalui sabdanya yang diriwayatkan oleh Ahmad, An- Nasa’i dan Al Baihaqi dari Abu Hurairah, yang bermaksud:

” Sesungguhnya telah datang kepada kamu bulan Ramadhan bulan yang penuh berkat. Allah telah fardhukan ke atas kamu berpuasa padanya. Sepanjang bulan Ramadhan itu dibuka segala pintu Syurga dan ditutup segala pintu neraka serta dibelenggu segala syaitan…….”

Lailatul Qadar

Assalamualaikum.. sedar ataupun tidak sedar..kita sebenarnya sudah berada di akhir bulan ramadhan..pernah tak kita fikirkn spanjang bulan ramdhan ni apa yang telah kita lakukan??..adakah kita menggunakan peluang ni selaras dengan suruhan Rasulullah??..adkah kita dpat mendidik nasfu kita sepanjang bulan ramdhan ni??..xpela bukan itu yang sy nk bicarakan dlm atikel ni..sama2 la kita fikir2 kan..k..

Kebiasanya, pada akhir ramdhan ni kita selalu didedahkan dengan lailatul qadar iaitu malam lebih baik daripada 1000 bulan..pada malam qadar, malaikat akan diturunkan ke bumi dengan izin Allah untuk melihat tingkah laku dan ibadah yg dilakukan oleh hamba Allah di muka bumi ini..

Dari Ibnu Umar ra, ada beberapa orang sahabat Nabi Saw yang bermimpi bahwa Lailaitul Qadar akan datang pada pada tujuh malam terakhir bulan Ramadhan, Rasulullah SAW bersabda: “Aku juga melihat ru’yah kalian pada tujuh malam terakhir bulan tersebut. Maka barang siapa yang menginginkannya, dapatkanlah malam tersebut pada tujuh malam terakhir”

Sebagian ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dengan tujuh di sini adalah tujuh malam terakhir bulan Ramadhan. Berdasarkan hadis yang
diriwayatkan Ali ra, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Dapatkanlah Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, seandainya kalian kehilangan hari-hari sebelumnya maka jangan sampai kalian
melewatkan malam-malam terakhir bulan tersebut”..selain itu, Diriwayatkan oleh Ibnu Umar ra, ia berkata, bahwasanya Rasulullah Saw bersabda: “Dapatkanlah Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, apabila kalian merasa lemah atau tidak mampu melaluinya maka jangan sampai kalian kehilangan tujuh malam berikutnya”..Dan berdasarkan sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhori dari Ibnu Abbas bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Dapatkanlah Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. Akan tetapi malam Lailatul Qadar sendiri jatuh pada malam ke sembilan, tujuh dan lima Ramadhan iaitu malam ganjil daripada bulan ramadhan..

Berdasarkan hadis2 ini,.kita dapat lihat bahawa Rasulullah sangat mengalakkan kita untuk mendapatkan lailatu qadar..sedangkn kita,,pada sepuluh malam terakhr ini, kita lebih sibuk dengan persiapan untuk hari raya..memang daripada asalnya,,menbuat persiapan untuk meymbut hari raya 2 tidak salah tetapi kenapa kita harus meninggalkan fadhilat 10 malam terakhir pada bulan ramadhan??..tidakkh itu satu kerugian kepada kita makluk Allah yang tidak lepas daripada melakukan dosa ini??.. kenapa kita tdk menggunakan peluang keemasan ini untuk menhapuskan semua dosa2 kta??..Renung2kan lah..

Ciri Malam “Lailatul Qadar”

–    Terbitnya matahari seperti biasa akan tetapi memancarkan cahaya redup
(tidak bersinar terang seperti biasa)

Berdasarkan sebuah hadis: dari Zur Bin Hubaisy,ia
berkata: “Aku mendengar Ubay Bin Ka’ab berkata:”Barang siapa yang bangun di tengah malam selama satu tahun,ia akan mendapatkan Lailatul Qadar” Ayahku berkata: “Demi Allah tidak ada Tuhan selain dia, malam itu terdapat di bulan Ramadhan, demi Tuhan aku mengetahuinya, tapi malam manakah itu? Malam dimana Rasulullah memerintahkan kita untuk bangun untuk beribadah. Malam tersebut adalah malam ke dua puluh tujuh, yang ditandai dengan terbitnya matahari
berwarna putih bersih tidak bercahaya seperti biasanya”.

–    Bumi tidak terasa panas ataupun dingin

Diriwayatkan dari Ibnu Khuzaimah dari hadis Ibnu Abbas: “Ketika Lailatul  Qadar pergi meninggalkan, bumi tidak terasa dingin,tidak juga panas, dan matahari terlihat berwarna merah pudar” dan dari Hadits Ahmad: “Pada hari itu tidak terasa panas ataupun dingin, dunia sunyi, dan rembulan bersinar” Dari hadis kedua kita dapat menyimpulkan bahwa ciri-ciri tersebut hanya ada pada waktu malam hari.

–    Malam yang mempunyai tempat khusus di sisi Allah.

Dimana setiap Muslim dianjurkan untuk mengisi malam tersebut
dengan ibadah dan mendekatkan diri padaNya.

Imam Thabari mengatakan: “Tersembunyinya malam Lailatul Qadar sebagai
bukti kebohongan orang yang mengatakan bahwa pada malam itu akan datang
ke dalam penglihatan kita sesuatu yang tidak akan pernah kita lihat pada
malam-malam yang lain sepanjang Tahun, sehingga
tidak semua orang yang beribadah sepanjang tahunnya mendapat Lailatul
Qadar” Sedangkan Ibnu Munir mengatakan bahwa tidak selayaknya kita
menghukumi setiap orang dengan bohong, karena semua ciri-ciri tersebut dapat
dialami oleh sebagian golongan umat, selayaknya karamah yang
Allah berikan untuk sebagian hambanya, karena Nabi sendiri tidak pernah
membatasi ciri-ciri yang ada, juga tidak pernah menafikan adanya
karamah.

– Ciri datangnya Lailatulqadar
Ada sebagian pendapat yang mengatakan bahwa salah satu ciri datangnya malam Lailatul Qadar adalah melihat segala sesuatu yang ada di bumi ini tertunduk dan sujud ke hadirat-Nya. Sebhagian lain mengatakan pada malam itu dunia terang benderang, dimana kita dapat melihat cahaya dimana-mana sampai ke tempat-tempat yang biasanya gelap. Ada juga yang mengatakan orang yang mendapatkan malam Lailatul Qadar dapat
mendengar salam dan khutbahnya malaikat, bahkan ada yang mengatakan bahwa salah satu ciri tersebut adalah dikabulkannya do’a orang yang telah diberikannya taufik.

Ya Allah..kurniakan kami keberkatan bulan ini,
terimalah ibadat kami,
bantulah kami melakukan puasa dan solat di
dalamnya..amin..